Selasa, 07 Desember 2010

keselamatan kerja di pabrik otomotif

Pengertian

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.

Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.

Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.

Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.

Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik.

Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.

Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut :

* HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada

* DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
* RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
* INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur
* ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda)

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :

1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja
2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Sasaran dari K3 adalah :

1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain
2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3. menjamin proses produksi aman dan lancar

Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia pekerja, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu :

Dari sisi masyarakat pekerja

* Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesehatan/kesejahtraan)
* K3 belum menjadi tuntutan pekerja

Dari sisi pengusaha

* Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. dan K3 dipandang sebagai beban dalam hal biaya operasional tambahan
Kecelakaan aadalah suatu peristiwa yang tidak diduga dan tidak diharapkan kehadirannya bagi siapa saja termasuk pekerja. Kecelakaan yang terjadi timbul dari beberapa faktor resiko, faktor resiko tersebut antara lain faktor tindakan tidak aman, kondisi yang tidak aman, tenaga kerja, lingkungan. Setiap kecelakaan akan mengakibatkan kerugian baik ekonomi, hilangnya waktu kerja, produktivitas menurun dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerj adi PT Hok Tong Pontianak. PT Hok Tong adalah pubrik crumb rubber yang mengolah bahan baku karet alam menjadi bahan setengah jadi yang disebut crumb rubber. Jumlah kecelakaan kerja di PT Hok Tong Pontianak (Pabrik crumb rubber) sebanyak 23 kasus, data tersebut diambil dari form laporan klinik perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian explanatory study, metode penelitian yang dipakai adalah analitik survey dengan pendekatan cross sectional. Dengan sampel semua tenaga kerja yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 23 orang.Pengambilan sampel dengan menggunakan non random sampling (non probability), dengan teknik pengambilan sampel secara aksidental (accidental). Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji chi-square(test fisher) dengan alfa=5% sehingga didapatkan hasil : 1) tidak ada hubungan antara umur dengan tingkat kecelakaan kerja, p-value=0,291. 2) ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecelakaan kecelakaan kerja , p-value=0,017. 3) tidak ada hubungan antara masa kerja dengan tingkat kecelakaan kerja, p-value=0,621. 4) ada hubungan antara tempat kerja/unit dengan tingkat kecelakaan kerja, p-value=0,014. 5) ada hubungan atara shift kerja dengan tingkat kecelakaan kerja, p-value=0,033. Saran bagi perusahaan adalah perusahaan perlu mengadakan perbaikan atas tindakan-tindakan tidak aman, kondisi yang tidak aman yang dapat meyebabkan kecelakaan kerja yaitu dengan memberikan palatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja kepada tenaga kerja. Penyadiaan APD. Kata Kunci: faktor resiko, kecelakaan kerja, PT Hok Tong Pontianak SOME RISK ASSOCIATED WITH OCCUPATIONAL ACCIDENT AT A CRUMB RUBBER FACTORY IN PT HOK TONG PONTIANAK, WEST KALIMANTAN PROVINCE, INDONESIA Accident is an unexpected event for everyone including the worker. Accident happened from risk factors, those risk factors are the worker condition, the environment, unsecured act and condition. Every accident will occur on the lost of money, time, productivity and so on. The purpose of the research is to analyze the relation between saveral risk factors related to work accidents that happen in PT Hok Tong Pontianak. PT Hok Tong is a crumb rubber factory that turn raw material of rubber into half natur material that called as crumb rubber. Accident that happen in PT Hok Tong Pontianak (crumb rubber factory) area 23 cases, the date teken from the factory's clinic report. The research is explanatory research, and the method is analytic survey using cross sectional approach. The sample are 23 worker who had a work accident. The samples taken by non random sampling (non porbability), while the technique of samples's taking was done by accidental. Statistical test was done by chi-square test (fisher test) with alfa=5% the result were: 1) there was no relation between age with the rate accident, p-value=0,291. 2) there was relation between gender and the rate accident, p-value=0,017. 3) there was no relation between period of work and the accident, p-value=0,621. 4) there was relation between unit and work place with the accident, p-value=0,014. 5) there was relation between work shift and the rate accident, p-value=0,033. It is suggested that the factory form a safety and health work division, increase accupational safety and health and provide personal protection equipment for the worker Keyword: risk factor, work accident, PT Hok T

2 komentar:

  1. artikel ini sangat memberikan pengetahuan dan bermanfaat
    www.sepatusafetyonline.com

    BalasHapus
  2. Betway to launch in India, IPL betting shops in
    The Betway India 충청남도 출장마사지 sportsbook and app will be 천안 출장샵 a major international player in the Indian market. The 제주도 출장안마 Betway India sportsbook 삼척 출장안마 will be a major international 대구광역 출장샵 player in the Indian market.

    BalasHapus